Minggu, 06 Februari 2011

Cara Kerja motor bakar

CARA KERJA MOTOR BAKAR

Motor Bakar bensin 4 tak pertama kali didemonstrasikan oleh  Nikolaus Otto pada tahun1876, oleh sebab itu dikenal sebagai siklus Otto (Otto cycle).
Keempat langkah pada motor empat langkah adalah langkah masuk, langkah kompresi, langlah tenaga dan langkah buang. Masing masing langkah terjadi pada satu langkah penuh dari piston, oleh sebab itu satu suklus lengkap memerlukan dua kali putaran poros engkol. 

Langkah Masuk (Intake). Pada langkah ini piston bergerak dari atas ke bawah sekaligus menghisap campuran udara dan bahan bakar melalui lubang pemasukan. Pada saat ini katup masuk terbuka dan katup buang dalam keadaan tertutup.

Langkah Tekan (Compression). Pada langkah ini piston bergerak dari bawah ke atas menekan campuran bahan bakar dan udara yang menyebabkan peningkatan suhu dan tekanannya. Pada saai ini kedua katup dalam keadaan tertutup.

Langkah Tenaga (Power). Pada saat piston mencapai titik mati atas maka busi menyala dan menyundut campuran bahan dan udara yang sudah bertekanan dan bersuhu tinggi  sehingga terjadi pembakaran (ledakan). Energi dari ledakan ini kemudian mendorong piston ke bawah. Pada saai ini kedua katup dalamkeadaan tertutup.

Langkah Buang (Exhaust). Pada langkah ini piston bergerak dari bawah ke atas dan mendorong sisa hasil pembakaran ke luar melalui lubang pengeluaran. Pada saat ini katup buang terbuka dan katup masuk dalam keadaan tertutup.

Cara Kerja Transmisi

CARA KERJA TRANSMISI MANUAL
Cara kerja transmisi manual 5 kecepatan.
Posisi Netral (N).
Saat posisi netral tenaga dari mesin tidak diteruskan ke poros out put, karena sincromesh dalam keadaan bebas atau tidak terhubung dengan roda gigi tingkat.
Gambar posisi Netral (N)

Posisi 1.
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 1. Posisi 1 akan menghasilkan putaran yang lambat tetapi momen pada poros out put besar.
Gambar posisi 1


Posisi 2.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 2. Posisi 2 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 1.
Gambar posisi 2

Posisi 3.
Jika tuas ditarik ke belakang maka gear selection fork akan menghubungkan unit sincromesh untuk berkaitan dengan gigi tingkat 3. Posisi 3 akan menghasilkan putaran yang cepat dibanding posisi 2.
Gambar posisi 3

Posisi 4.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selector fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi tingkat no 4. Posisi 4 putaran poros out put lebih cepat dibanding pada posisi 3.
Gambar posisi 4

Posisi 5.
Tuas ditarik ke belakang menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda no 5. Transmisi pada posisi gigi lima kecepatanya paling tinggi tetapi momen yang dihasilkan pada poros out put paling kecil.
Gambar posisi 5

Posisi R.
Tuas didorong ke depan menggerakkan gear selection fork sehingga unit sincromesh berhubungan dengan roda gigi R. Antara roda gigi R dan roda gigi pembanding dipasangkan roda gigi idel (idler gear) yang menyebabkan putaran poros input berlawanan arah dengan poros out put.
Gambar posisi reverse (R)